Popular posts

Powered by Blogger.

Blog Archive

Unknown On Tuesday, February 19, 2013



Curug Tadah Udan berada di Desa Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dari jalan pasar lama Sukolilo (Jl. Raya Pati-Purwadadi), kira-kira perjalanan 4 menit dengan sepeda motor ke arah timur.Ketika penulis mengunjungi curug tersebut di sepanjang perjalanan ke tempat lokasi tampak di kanan dan kiri jalan gang desa banyak pralon pralon yang terisi air bersih yang tersalurkan ke rumah-rumah penduduk Su
kolilo dan sekitarnya. Setelah dua menit perjalanan dari jalan utama penulis berhenti sesaat melihat menara penampungan air setinggi kira-kira 3 meter. Penulis bertanya pada salah satu penduduk yang pada saat itu sedang duduk disekitar tower tersebut.”Maaf, Pak, Pralon-pralon ini berasal dari mana? Ia menjawab dengan ramah “ Dari Curug Tadah Udan, Pak”. Setelah mengucapkan terima kasih penulis akhirnya menemukan petunjuk arah. Kuikuti saja pralon-pralon yang mengarah ke Curug Tadah Udan tersebut. Kemudian penulis menghentikan sepeda motor dan memarkir sepada di tempat yang aman karena jalan di tepi sungai yang menuju ke Curug terputus karena banjir. Luar biasa! Penulis tekagum kagum saat tiba di sekitar lokasi. Tebing yang begitu terjal yang hampir 90 derajat dengan ketinggian kurang lebih 25 meter yang mana diatas bukit tersebut ditumbuhi dengan pohon jati dan mahoni yang sangat subur. Suara air terjun sudah tedengar dari kejauhan sekitar 100 meter dari lokasi. Dalam benak saya Curug Tadah Udan airnya ada kalau pada musim penghujan. Ternyata dugaan penulis meleset jauh. Curug Tadah Udan mengalirkan air sepanjang tahun. Artinya air yang cukup besar yang jatuh dari ketinggian 10 meter tersebut tetap mengalir dikala musim penghujan maupun musim kemarau. Ini terbukti ketika penulis berjalan menuju ke lokasi dengan berpapasan dengan nenek tua. Maaf, Mbah, apakah air di sungai ini yang dari Tadah Udan tetap mengalir kalau pada waktu kemarau? Beliu menjawab dengan sedikit nada kesal” Kalau tidak ada air itu nanti saya mencuci dan mandi pakai apa, Pak?. Ia menjawab sambil berlalu. Walaupun demikian dari bibir penulis tetap mengucapkan matur nuwun atau terima kasih. Penulis mendaki jalan yang sedikit terjal untuk sampai ke lokasi. Di sekitar Curug Tadah Udan terdapat tumbuh-tumbuhan besar dan yang sangat subur dan menjulang tinggi ke langit biru sehingga membuat di sekitar tempat tesebut rindang. Dengan adanya kandungan uap air dari Curug dan rindangnya pepohonan membuat udara di tempat tersebut cukup dingin dan segar. Suara air yang jatuh dan kicauan beberapa burung masih terdengar di sekitar Curug tersebut menambah suasana alami tempat tersebut. Suasana yang demikian membuat penulis untuk berlama-lama untuk tetap tinggal dan menikmati suasana yang tidak dapat ditemukan di wilayah-wilayah kecamatan lain di Kabupaten Pati. Air dalam jumlah yang cukup besar meluncur tiada henti kupandangai dari jarak sekitar 10 meter. Subhannallah. Heran, kagum dan sedikit berampur rasa takut karena tidak ada orang lain pada saat penulis berkunjung ke sana.Dengan memandangi air terjun kuarahkan dan kuambil beberapa gambar dengan kamera digital dari Curug Tadah Udan tersebut. Tapi sayang Obyek Wisata local ini belum tegarap secara maksimal sehingga belum layak jual. Kemudian penulis merenung, apabila perbukitan atau gunung-gunung kapur yang berada diatasnya yang terdapat sumber-sumber air alam raksasa yang menyuplai air tesebut dihancurkan untuk diambil batuan kapur untuk bahan baku semen , maka berhentilah air yang selama ini mengalir di Curug Tadah Udan tersebut. Adalah sudah menjadi kewajaran keberadaan Curug Tadah Udan dipertahankan secara gigih oleh masyarakat Sukolilo dan sekitarnya. 

sumber : http://daminjos.blogspot.com

{ 1 comments... read them below or add one }